1. Air dalam
kristal es
Bila suhu dari air diturunkan, pelepasan panas akan
menyebabkan pergerakan molekul– molekul air diperlambat dan volumenya mengecil,
bila air didinginkan sampai 4°C suatu pola baru ikatan baru hydrogen terbentuk.
Volume air sebaliknya mengembang ketika air diturunkan suhunya dari 4°C sampai 0°C. Ketika panas dilepas lagi setelah
mencapai 0°C, terjadilah kristal dan ketika air es berubah menjadi kristal
volumenya mendadak mengembang. Es memerlukan ruangan 1/11 x lebih banyak dari
volume air pembentukannya, tetapi es bersifat kurang padat bila dibandingkan
air, karenanya es terapung kepermukaan air.
2. Air menjadi uap
Bila suhu air meningkat jumlah rata – rata molekul air
dealam kerumunan molekul air menurun dan ikatan hydrogen putus dan akan
terbentuk lagi dengan capat. Bila air dipanaskan dengan suhu yang lebih tinggi
lagi sehingga molekul – molekul air bergerak demikian cepat dan tekanan uap air
melebihi tekanan atmosfer, beberapa molekul dapat melarikan diri dari permukaan
dan menjadi gas. Hal ini terjadi pada saat air mendidih dengan suhu 100°C
diatas permukaan laut dengan tekanan barometer 760 mmHg. Dalam keadaan uap,
molekul–molekul air menjadi bebas satu sama lainnya.
3. Larutan dalam air
Air juga berfungsi sebagai bahan yang dapat
mendispersikan berbagai senyawa yang ada dalam bahan makanan. Untuk beberapa
bahan air berfungsi sebagai pelarut. Air dapat melarutkan berbagai bahan seperti
garam, gula, vitamin dan mineral larut air dan senyawa-senyawa seperti yang
terkadung pada teh dan kopi. Larutan
dalam air dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu yang ionik maupun yang
molekuler. Pada bahan kristal sama seperti halnya garam dapur (NaCl) atom
Na mendonasikan suatu electron yang berada di lapisan luar kepada atom klorida
(Cl) yang kekurangan satu electron pada lapisan luarnya sehingga menghasilkan
ion Na+ dan Cl-.
1. Air dalam
kristal es
No comments:
Post a Comment